TRIBUN-TIMUR.COM - Kapan hujan turun di Makassar, Sulsel?
Kemarau bekepanjangan saat ini sedang melanda kota ini ditambah dengan suhu udara sangat ekstrem.
Pada tanggal 24 September 2023, suhu udara di Makassar diprediksi bisa mencapai 40° Celcius sebagaimana data dilansir situs prakiraan cuaca AccuWeather.
Dari situs tersebut juga diperoleh data, diprakirakan hujan akan mulai turun kembali di kota ini pada akhir November 2023.
Situs AccuWeather menyebut, hujan agar mengguyur kota ini selama 4 hari berturut-turut, mulai, Senin (27/11/2023) hingga Kamis (30/11/2023).
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika ( BMKG ) juga telat memprakirakan bahwa musim hujan di Makassar dan sebagian wilayah Sulawesi Selatan (Sulsel) diperkirakan baru akan terjadi sekitar November hingga Desember 2023.
Namun, diperhatikan bahwa fenomena El Nino akan tetap membuat curah hujan tetap rendah.
Baca juga: Waspada! Warga Makassar Berpotensi Dipanggang di Suhu 40 Derajat pada 24 September Nanti
Koordinator Bidang Data dan Informasi BMKG Wilayah IV Makassar, Hanafi Hamzah, mengingatkan bahwa situasi ini harus diwaspadai dan memerlukan tindakan lebih lanjut, terutama dalam pengelolaan air dan pelestarian lingkungan.
Kondisinya semakin memprihatinkan karena dalam 60 hari terakhir, wilayah ini tidak mendapatkan hujan, yang dapat mengakibatkan penurunan tingkat air tanah. Kondisi ini juga meningkatkan risiko kekeringan di Makassar dan sebagian wilayah Sulsel.
Menurut Hanafi Hamzah, biasanya, bahkan selama musim kemarau, Makassar dan sekitarnya masih menerima hujan setidaknya selama lima hari dalam sebulan. Namun, pada Agustus lalu, tidak ada hujan sama sekali, yang menjadi sebuah fenomena yang luar biasa.
Hal ini terjadi karena suhu permukaan air laut yang masih tinggi dan dipicu oleh fenomena Nino 34 di wilayah Pasifik yang menunjukkan keberlanjutan hingga Februari 2024.
BMKG juga mencatat bahwa saat ini wilayah Makassar dan sekitarnya masih berada dalam puncak musim kemarau.
Suhu udara beberapa hari terakhir mencapai 35 derajat Celsius, dengan suhu tertinggi terjadi pada jam 14.00 hingga 16.00 Wita.
Hanafi Hamzah menambahkan bahwa El Nino saat ini berada pada kategori moderat, dan mereka memprediksi bahwa pada awal 2024 atau setelah Februari 2024, intensitasnya akan menurun.(*)
Jumlah curah hujan pada Musim Hujan tahun 2023/2024 D.I Yogyakarta diprakirakan berkisar antara 1000 – 1500 mm yaitu Sleman bagian utara dan Gunungkidul bagian tengah dan selatan dan 2001 – 2500 mm yaitu Kulon Progo bagian utara.
Offenbar hast du diese Funktion zu schnell genutzt. Du wurdest vorübergehend von der Nutzung dieser Funktion blockiert.
Wenn dies deiner Meinung nach nicht gegen unsere Gemeinschaftsstandards verstößt,
RECO Luncurkan RECOllection, Target Daur Ulang 3.000 Ton Sampah Plastik...
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Hujan mengguyur beberapa wilayah di Kota Makassar, Sulawesi Selatan, pada Selasa (15/10/2024) siang.
Di depan Kampus Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar (UINAM), Jl Sultan Alauddin, hujan terpantau cukup deras hingga menyebabkan genangan air di beberapa ruas jalan.
Tak hanya di wilayah selatan, hujan juga melanda bagian utara kota, seperti di Kecamatan Ujung Tanah dan kawasan kantor Gubernur Sulsel di Jl Urip Sumoharjo.
Namun, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Wilayah IV Makassar memastikan bahwa hujan ini bukan pertanda datangnya musim penghujan.
Menurut Staf Prakiraan Cuaca BMKG, Farid, hujan tersebut dipicu oleh dua fenomena cuaca yang sementara, dan prediksi cuaca ke depan menunjukkan kondisi kering kembali.
Baca juga: Makassar Diprediksi Hujan 2 Hari, Puncaknya Januari 2025
"Hujan yang terjadi hari ini di Makassar bukanlah pertanda musim hujan. Berdasarkan prediksi, kondisi akan kembali kering mulai besok hingga 23 Oktober," kata Farid saat dikonfirmasi.
Ia menambahkan bahwa musim penghujan di Kota Makassar diperkirakan baru akan dimulai pada akhir Oktober 2024.
Sementara itu, Farid menjelaskan dua fenomena yang memicu terjadinya hujan pada siang ini.
Pertama, suhu muka laut yang tinggi di Selat Makassar yang memicu hujan.
“Kedua, adanya fenomena Madden-Julian Oscillation (MJO), atau gelombang awan hujan dari arah barat," jelas Farid.
Meskipun hujan cukup deras, BMKG mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap perubahan cuaca mendadak dan tetap mengikuti perkembangan informasi prakiraan cuaca. (*)
HARIAN.NEWS, MAKASSAR – Forecaster Staklim Sulsel BMKG Wilayah IV Makassar, Vidyana Andika menyebut, puncak musim hujan di Makassar diperkirakan akan terjadi pada Januari 2025.
“Di bulan Januari 2025, sebanyak 20, 83 persen wilayah mengalami puncak musim hujan,”jelasnya, Minggu (1/10/2024).
Selain Makassar, ada juga Jeneponto, Maros, Pangkep, Takalar, sebagian besar Gowa, bagian selatan Barru dan Soppeng serta bagian barat Bone dan Bantaeng.
Baca Juga : Pjs Wali Kota Makassar Pimpin Rakor Sabtu Bersih, Antisipasi Banjir dan Jaga Kebersihan Lingkungan
Sebelum itu, pada Oktober 2024, sudah ada 4,17 persen wilayah Sulawesi Selatan yang mengalami puncak musim hujan salah satunya yakni bagian selatan Luwu.
“Pada November juga ada 4,17 persen yakni bagian selatan Enrekang, sebagian tengah Luwu dan bagian utara Sidrap,”
Bulan Desember ada 12,5 persen wilayah yang meliputi seluruh wilayah Parepare dan Selayar, bagian utara Barru, bagian selatan Pinrang, bagian barat Soppeng dan Sidrap.
Baca Juga : Gempa Magnitudo 4,4 Guncang Bali hingga Lombok
“Pada Februari ada 4,17 persen wilayah yang meliputi sebagian kecil utara Luwu dan sebagian besar Luwu Utara,”
Sementara itu, April 2025 sebanyak 12,5 persen yaitu seluruh wilayah Luwu Timur, sebagian besar Toraja Utara dan Palopo, bagian utara dan barat Luwu Utara, sebagian kecil utara Luwu dan Tana Toraja.
Kemudian, pada Mei 2025 sebanyak 12,5 persen wilayah yang mencakup bagian timur Bone dan Bulukumba, bagian barat Pinrang dan Tana Toraja, serta bagian timur laut Sinjai.
Baca Juga : Prakiraan Cuaca Kota Makassar dan Sekitarnya Hari ini 15 April 2024: Diprediksi Hujan
“Pada Juni 2025 ada 29,17 persen wilayah yang mencakup sebagian besar Bantaeng, Sinjai, Soppeng, Tana Toraja, Wajo, bagian utara dan barat daya Bone, bagian barat Bulukumba dan Sidrap, bagian utara Enrekang, bagian tengah Luwu, bagian selatan Palopo dan Toraja serta bagian timur Gowa dan Pinrang,”
Meski telah memaparkan prediksi BMKG, Vidyana meminta seluruh masyarakat untuk tetap memperhatikan prakiraan cuaca untuk lebih memastikan kepastian.
“Tentu saja selalu menyiapkan diri baik petani atau bukan, dan baik itu musim kemarau atau hujan, harus selalu siaga, pastiin informasi yang diterima dari data yang valid,” pungkasnya.
Baca Juga : Update, BMKG Prediksi Hari Idulfitri Makassar akan Diwarnai Hujan Ringan
Baca berita lainnya Harian.news di Google News